Kelenjar Getah Bening di Leher Bengkak

Istimewa

Kelenjar Getah Bening di Leher – Pernahkah Anda merasakan adanya benjolan atau pembengkakan di area leher? Mungkin, itu adalah kelenjar getah bening yang membengkak. Sebagai sistem pertahanan tubuh, kelenjar getah bening berfungsi menyaring kuman dan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Namun, ketika ada masalah dalam tubuh, kelenjar ini bisa meradang atau membengkak. Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan kelenjar getah bening di leher membengkak? Simak penjelasan berikut ini.

Infeksi: Penyebab Utama Kelenjar Getah Bening Bengkak

Jika Anda merasakan adanya pembengkakan di leher, infeksi mungkin menjadi penyebab utamanya. Kelenjar getah bening sering kali membengkak sebagai respons terhadap infeksi, baik itu infeksi virus, bakteri, atau jamur. Misalnya, infeksi tenggorokan seperti radang amandel, flu, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya bisa menyebabkan kelenjar getah bening di leher membengkak.

Selain itu, infeksi pada gigi atau gusi juga bisa menjadi pemicu. Tubuh akan merespons dengan memperbesar kelenjar getah bening untuk melawan infeksi yang sedang berlangsung. Jangan heran jika Anda merasa sedikit sakit saat menekan area leher yang bengkak, itu adalah tanda bahwa tubuh sedang bekerja keras untuk melawan infeksi https://www.americanmedicalstaffing.org/.

Gangguan Sistem Imun: Ketika Tubuh Salah Mengidentifikasi

Penyebab lain yang tidak kalah sering adalah gangguan sistem imun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis. Penyakit-penyakit ini dapat membuat sistem imun tubuh menjadi hiperaktif, menyerang jaringan sehat yang ada di tubuh sendiri. Akibatnya, kelenjar getah bening bisa membengkak sebagai bagian dari reaksi peradangan. Pada kondisi seperti ini, pembengkakan kelenjar getah bening tidak hanya terjadi di leher, tetapi juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya.

Kanker: Sebuah Risiko yang Tak Bisa Diabaikan

Meski tidak selalu terjadi, kanker juga bisa menjadi penyebab kelenjar getah bening di leher membengkak. Kanker yang melibatkan sistem getah bening, seperti limfoma atau metastasis kanker dari organ lain, bisa menyebabkan kelenjar getah bening membengkak. Biasanya, pembengkakan ini tidak disertai rasa sakit, tetapi bisa terasa keras saat Anda menekan area tersebut.

Jika pembengkakan kelenjar getah bening terjadi dalam waktu yang cukup lama dan disertai dengan gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, demam, atau keringat malam, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan menunda, karena penanganan dini bisa sangat membantu dalam proses pemulihan.

Baca juga artikel kami yang lainnya: 8 Penyebab Kolesterol Tinggi

Penyebab Lain yang Perlu Diwaspadai

Selain infeksi dan gangguan sistem imun, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Alergi, obat-obatan tertentu, atau bahkan luka di sekitar area leher bisa menyebabkan pembengkakan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau kesehatan tubuh dan tidak mengabaikan perubahan yang terjadi, sekecil apapun itu.

Jika Anda merasa ada yang tidak beres dengan tubuh, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Pembengkakan kelenjar getah bening bisa menjadi tanda tubuh sedang berjuang melawan masalah tertentu, dan penanganan yang tepat bisa mencegah masalah lebih lanjut.

8 Penyebab Kolesterol Tinggi

8 Penyebab – Hidup di zaman sekarang memang serba praktis. Tapi di balik kenyamanan itu, ada bahaya besar yang mengintai diam-diam: kolesterol tinggi. Tanpa di sadari, kebiasaan sehari-hari yang di anggap sepele justru menjadi pemicu utama naiknya kadar kolesterol dalam darah. Duduk berjam-jam di depan layar, minim aktivitas fisik, dan mengandalkan makanan instan adalah kombinasi sempurna untuk merusak kesehatan.

Tubuh kita di rancang untuk bergerak, bukan sekadar rebahan. Saat tubuh pasif terlalu lama, metabolisme melambat, pembakaran lemak terhambat, dan akhirnya kolesterol jahat (LDL) menumpuk. Kalau kamu merasa hidupmu terlalu “santai,” bisa jadi itulah awal bencana.

Baca juga : Tren Kesehatan yang Perlu Diperhatikan di 2025

Pola Makan Berantakan dan Tak Terkontrol

Jangan remehkan apa yang kamu makan. Junk food, gorengan, makanan cepat saji, dan camilan manis adalah bom waktu untuk jantungmu. Kandungan lemak jenuh dan trans fat dalam makanan seperti itu secara langsung menaikkan kadar LDL dan menurunkan HDL (kolesterol baik).

Bukan cuma itu, konsumsi daging merah berlebihan, produk susu tinggi lemak, dan makanan olahan juga berkontribusi besar terhadap ketidakseimbangan kadar kolesterol. Parahnya lagi, makanan-makanan ini justru jadi favorit banyak orang karena praktis dan lezat. Tapi nikmat sesaat bisa berujung derita berkepanjangan.

Kebiasaan Merokok yang Merusak Segalanya

Rokok tidak hanya merusak paru-paru, tapi juga mempercepat kerusakan pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol baik dalam tubuh. Zat kimia dalam rokok seperti nikotin dan tar memperburuk kondisi arteri, mempercepat proses aterosklerosis, dan membuat kolesterol jahat makin tak terkendali.

Ironisnya, banyak perokok yang merasa “baik-baik saja” hingga serangan jantung atau stroke datang mendadak. Jadi, jika kamu masih punya kebiasaan merokok, segeralah sadar sebelum tubuhmu membayar mahal akibatnya.

Konsumsi Alkohol Berlebihan

Segelas kecil anggur merah kadang di sebut punya manfaat untuk jantung. Tapi jangan tertipu. Konsumsi alkohol berlebihan justru memberikan efek sebaliknya. Alkohol bisa meningkatkan trigliserida dalam darah dan mempercepat proses penumpukan plak di arteri.

Selain itu, alkohol juga memberi beban tambahan pada hati yang bertugas mengatur kolesterol. Ketika hati kewalahan, maka kadar kolesterol pun kacau. Menghindari alkohol berlebihan bukan hanya bijak, tapi juga penyelamat.

Faktor Keturunan yang Tak Bisa Diabaikan

Kalau orang tuamu punya riwayat kolesterol tinggi, kemungkinan kamu juga berisiko mengalaminya. Faktor genetik bisa membuat tubuh memproduksi kolesterol lebih banyak dari normal, bahkan meski kamu menjalani gaya hidup sehat.

Inilah sebabnya kenapa cek darah secara rutin sangat penting, apalagi kalau ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, atau hipertensi. Deteksi dini bisa menjadi tameng sebelum kolesterol diam-diam menyerang.

Stres Kronis yang Mengacaukan Segalanya

Jangan remehkan stres. Tekanan mental yang terus-menerus bisa memicu perubahan hormon dalam tubuh, seperti meningkatnya kortisol, yang berdampak pada peningkatan kadar kolesterol. Selain itu, orang yang stres cenderung makan sembarangan, tidur tidak teratur, dan malas bergerak.

Kombinasi dari semua itu adalah resep sempurna untuk kolesterol tinggi. Jadi, saat kepala terasa penuh, jangan biarkan stres berlarut-larut. Tarik napas, cari bantuan, dan kendalikan sebelum stres mengendalikanmu.

Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup sedentari—alias terlalu banyak duduk—adalah momok besar bagi kesehatan jantung. Kurangnya olahraga membuat tubuh kehilangan kemampuannya untuk membakar lemak dan menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang sangat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat. Jadi, hentikan alasan klasik “nggak punya waktu,” karena kesehatan tidak pernah bisa di tunda.

Obesitas dan Berat Badan Berlebih

Kelebihan berat badan adalah indikator kuat bahwa ada ketidakseimbangan metabolisme dalam tubuh, termasuk kolesterol. Lemak yang menumpuk, terutama di perut, menjadi faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis.

Orang dengan BMI tinggi cenderung memiliki kadar LDL dan trigliserida yang tinggi, sementara HDL mereka rendah. Mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik jadi kunci untuk keluar dari lingkaran setan ini. Kolesterol bukan hanya soal makanan, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga tubuh tetap ideal.

Tren Kesehatan yang Perlu Diperhatikan di 2025

Istimewa

Tren Kesehatan – Tahun 2025 sudah di depan mata, dan kalau kamu masih menganggap kesehatan itu bisa ditunda—kamu salah besar. Dunia berubah, gaya hidup makin cepat, dan kalau kamu nggak adaptif, tubuhmu sendiri yang akan jadi korbannya. Pola hidup sehat bukan lagi pilihan, tapi kewajiban. Bukan cuma soal makan sayur atau olahraga seminggu sekali. Ini lebih dari itu. Yuk, kita bedah tren kesehatan yang bakal jadi sorotan besar tahun ini.

1. Makan Bukan Sekadar Kenyang, Tapi Fungsional

Kamu pikir makan itu cuma soal perut kenyang? Salah! Di 2025, tren nutrisi makin spesifik. Orang-orang mulai sadar pentingnya functional food—makanan yang nggak cuma ngisi perut, tapi juga punya fungsi khusus buat kesehatan tubuh. Mulai dari makanan tinggi probiotik buat kesehatan pencernaan, hingga superfood yang kaya antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Konsumsi makanan berbasis tanaman juga melonjak drastis. Vegan dan plant-based lifestyle bukan cuma gaya hidup keren, tapi udah jadi keharusan buat jaga bumi dan tubuh tetap fit.

2. Kesehatan Mental Gak Kalah Penting dari Fisik

Kalau kamu masih anggap stres itu hal biasa yang bisa disimpan sendiri, kamu sedang main api. Tahun 2025 jadi era di mana kesehatan mental ditaruh di posisi yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mindfulness, meditasi, dan terapi digital mulai jadi bagian rutinitas harian. Aplikasi kesehatan mental bermunculan, menawarkan ruang curhat hingga sesi terapi tanpa harus keluar rumah. Jangan kaget kalau teman kamu tiba-tiba langganan aplikasi psikolog—itu bukan lemah, itu justru sadar diri!

3. Biohacking dan Teknologi Kesehatan Semakin Ngegas

Siapa sangka, jam tangan sekarang bukan cuma penunjuk waktu, tapi juga asisten kesehatan. Di 2025, wearable tech seperti smartwatch, smart ring, hingga chip implant bakal jadi barang umum buat memantau detak jantung, kualitas tidur, bahkan kadar oksigen dalam darah. Orang-orang berlomba pakai teknologi untuk ngulik tubuhnya—mulai dari jam makan terbaik sampai jenis olahraga paling efektif buat genetik mereka. Gila? Nggak juga. Ini bukti bahwa manusia makin sadar, tubuh itu investasi, bukan eksperimen https://www.americanmedicalstaffing.org/.

4. Gaya Hidup Holistik Jadi Andalan

Tren gaya hidup holistik bukan cuma omong kosong influencer. Di 2025, pendekatan hidup sehat makin menyatu—mental, fisik, emosional, spiritual. Yoga, meditasi, aromaterapi, terapi suara, hingga ritual tidur mulai diadopsi semua kalangan. Orang-orang nggak mau cuma sehat di luar, tapi juga tenang di dalam. Perusahaan besar bahkan mulai memasukkan wellness program sebagai bagian dari budaya kerja. Nggak ikut tren ini? Siap-siap jadi ketinggalan zaman dan tubuh cepat rontok.

5. Gula dan Ultra-Proses Mulai Diharamkan

Bukan secara agama, tapi secara logika dan kesehatan. Produk tinggi gula, makanan ultra-proses, dan minuman manis mulai dijauhi. Konsumen makin pintar baca label, dan industri makanan terpaksa berbenah. Kalau kamu masih doyan ngemil junk food tiap malam, saatnya berpikir ulang. Risiko obesitas, diabetes, dan inflamasi kronis bukan cuma ancaman masa depan—mereka bisa datang lebih cepat dari yang kamu kira.

Baca juga artikel kami yang lainnya: Bolehkah Minum Obat Pakai Teh? Ini Penjelasan Dokter

2025 adalah tahun di mana nggak ada lagi alasan untuk abai sama kesehatan. Gaya hidup sehat bukan cuma tren—tapi jadi satu-satunya cara untuk bertahan. Jadi, kamu mau mulai kapan? Sebelum tubuhmu memaksa kamu berhenti, lebih baik kamu yang mulai bergerak.

Bolehkah Minum Obat Pakai Teh? Ini Penjelasan Dokter

Bolehkah Minum Obat – Minum obat pakai teh? Kedengarannya sepele, bahkan terkesan santai. Banyak orang melakukan ini tanpa mikir dua kali—entah karena kebiasaan, karena malas ambil air putih, atau karena memang teh lagi ada di depan mata. Tapi tunggu dulu, apakah kebiasaan ini aman? Atau justru diam-diam merusak kerja obat di dalam tubuh?

Pertanyaan ini bukan cuma soal gaya hidup atau sekadar preferensi. Ini soal reaksi kimia yang bisa memengaruhi efek obat dalam tubuh kita. Dan faktanya, menurut penjelasan dokter, minum obat pakai teh bisa jadi langkah fatal yang membuat pengobatanmu sia-sia!


Kandungan Teh dan Efeknya terhadap Obat

Teh bukan hanya air berwarna dengan rasa sedikit pahit. Di balik rasanya yang menenangkan, teh—terutama teh hitam dan teh hijau—mengandung zat aktif yang cukup kuat, seperti kafein, tanin, dan flavonoid. Nah, di sinilah masalah di mulai.

Tanin, misalnya, di kenal punya kemampuan mengikat zat besi dan beberapa jenis mineral. Saat kamu minum obat tertentu, terutama yang mengandung zat besi atau antibiotik golongan tertentu, tanin dalam teh bisa langsung ‘nyantol’ dan menghambat penyerapan obat itu di usus. Akibatnya? Obat yang harusnya di serap tubuh, malah lewat begitu saja—nganggur, gak berguna.

Bahkan, beberapa dokter menyebut bahwa teh bisa mengubah struktur kimia obat di dalam lambung. Bukan hanya mengurangi efektivitas, tapi juga bisa menimbulkan efek samping yang lebih besar dari yang seharusnya.


Jenis Obat yang Harus Dihindari dengan Teh

Dokter dan apoteker bukan sekadar cerewet saat mereka bilang, “Minum obatnya pakai air putih ya.” Mereka tahu, gak semua obat bisa akur dengan kandungan dalam teh.
Contoh paling jelas adalah:

  • Antibiotik seperti siprofloksasin dan tetrasiklin
  • Obat anemia yang mengandung zat besi
  • Suplemen kalsium dan magnesium
  • Obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf pusat, seperti obat penenang

Kalau obat-obat ini di minum bareng teh, jangan heran kalau kamu gak sembuh-sembuh, bahkan justru merasa tambah gak enak badan. Teh bisa memperlambat bahkan menghentikan kerja obat di dalam tubuh.

Baca juga : Manfaat Minum Air Kelapa Setiap Hari: 8 Kebaikan untuk Kesehatan


Penjelasan Dokter Soal Reaksi Tubuh

Menurut penjelasan dokter spesialis farmakologi, tubuh memiliki proses yang sangat spesifik dalam mencerna dan menyerap obat. Ketika obat masuk, dia harus larut sempurna dan kemudian di serap lewat dinding usus ke dalam aliran darah. Dari situ, barulah obat bisa melakukan tugasnya: melawan infeksi, menurunkan demam, meredakan nyeri, atau apapun misinya.

Nah, teh datang dan merusak semua proses itu. Bukan karena jahat, tapi karena sifat kimianya memang tidak cocok jika di kombinasikan dengan zat aktif tertentu. Ibarat kamu mau ngobrol serius di kafe, tapi ada orang di meja sebelah yang nyetel musik keras-keras—konsentrasi buyar, tujuan jadi gagal.


Jadi, Haruskah Selalu Pakai Air Putih?

Air putih adalah cairan paling netral dan tidak mengandung senyawa yang bisa bereaksi dengan obat. Makanya, dokter selalu menyarankan minum obat dengan air putih, bukan kopi, bukan teh, apalagi soda. Bahkan susu pun bisa bermasalah jika di kombinasikan dengan beberapa obat tertentu, terutama antibiotik.

Dokter juga menyarankan agar setelah minum obat, beri jeda sekitar 1 sampai 2 jam sebelum minum teh, jika kamu tetap ingin menikmatinya. Jangan di campur dalam waktu yang sama. Minum teh tetap boleh, asal tahu waktunya. Jangan sampai rasa pahit teh membuat khasiat obat jadi sia-sia.

6 Vitamin dan Mineral Penting untuk Menjaga Kesehatan

6 Vitamin dan Mineral Penting – Untuk tetap sehat. Jika pola makan Anda seimbang, kemungkinan besar Anda sudah mendapatkan nutrisi yang cukup.

Namun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan akan vitamin dan mineral bisa berubah.

Orang yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin—sebagian karena tubuh kita tidak lagi mampu menyerap beberapa nutrisi secara efektif.

Baca juga : Manfaat Minum Air Kelapa Setiap Hari: 8 Kebaikan untuk Kesehatan

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami kekurangan vitamin, sedang mengonsumsi obat tertentu, atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen tertentu untuk memastikan tubuh Anda mendapatkan semua nutrisi yang di butuhkan.

Di lansir CNet, berikut 6 vitamin dan mineral utama yang di rekomendasikan oleh dokter untuk menjaga kesehatan di usia lanjut. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah pola makan atau mencoba suplemen baru.

1. Magnesium

Adalah mineral yang memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh. Magnesium menjaga kekuatan otot, mengatur kadar gula darah, dan mendukung kesehatan jantung.

Magnesium bisa di dapatkan dari berbagai bahan makanan, seperti kacang, biji-bijian, biji-bijian utuh, dan sayuran hijau seperti bayam.

Namun, terlalu banyak magnesium dapat menyebabkan masalah pencernaan, jadi perlu berhati-hati.

2. Vitamin B

Anda juga memerlukan berbagai jenis vitamin B, termasuk B12 dan folat (atau asam folat), untuk menjaga kesehatan seiring bertambahnya usia.

Vitamin B12 bekerja dengan folat untuk membantu tubuh Anda membuat sel-sel baru, termasuk sel darah dan sel saraf.

Meskipun tubuh tidak memerlukan lebih banyak B12 seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerapnya akan berkurang.

Brukner menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena “lambung menghasilkan lebih sedikit asam, yang di perlukan untuk mengambil vitamin dari makanan ke dalam tubuh.”

Teitelbaum menyebutkan bahwa vitamin B sangat penting untuk produksi energi, dan kadar yang suboptimal dapat memengaruhi kesehatan.

3. Kalsium

Institut Nasional Penuaan (National Institute on Aging) menyatakan, kalsium sangat penting untuk orang yang lebih tua yang berisiko mengalami kehilangan massa tulang.

Institut ini merekomendasikan 1.000 mg setiap hari untuk pria antara usia 51 hingga 70 tahun, dan 1.200 mg per hari untuk pria usia 71 tahun ke atas.

Wanita berusia 51 tahun ke atas di sarankan untuk mengonsumsi 1.200 mg setiap hari.

“Kalsium terkenal karena membuat tulang kuat, tetapi juga sangat penting agar otot dapat bekerja dengan baik,” kata Brukner.

“Seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih sulit menyerap kalsium dari makanan, yang dapat membuat tulang menjadi lebih lemah. Anda bisa mendapatkan kalsium secara alami dari sumber seperti susu, yogurt, dan keju,” katanya lagi.

4. Vitamin D

Vitamin D sering di sebut sebagai vitamin matahari karena biasanya di serap tubuh melalui kulit saat seseorang berada di luar ruangan.

Namun, selama bulan-bulan musim dingin, jika Anda tinggal di daerah yang sering mendung atau menghindari sinar matahari saat bertambah usia, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin D.

Tubuh membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium dengan baik, sehingga vitamin ini sangat penting untuk kesehatan tulang.

5. Omega-3

Sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan jantung dan otak.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh Cleveland Clinic, tubuh tidak dapat memproduksi omega-3 dalam jumlah yang cukup sendiri, sehingga perlu mendapatkan omega-3 melalui makanan atau suplemen.

“Asam lemak omega-3 sangat baik untuk kesehatan jantung dan dapat membantu mengurangi peradangan, yang sangat penting bagi orang tua,” jelas Brukner.

6. Zinc

Sebuah makalah yang diterbitkan pada 2015 dalam Pathobiology of Aging and Age-related Diseases menyebutkan zinc sebagai “mikronutrien esensial untuk kesehatan manusia secara umum, terutama untuk orang lanjut usia.”

Penulisnya mengatakan bahwa zinc memainkan “peran penting dalam proses penuaan” dan kekurangan zinc dapat terkait dengan beberapa penyakit kronis yang terkait dengan usia, termasuk pengerasan pembuluh darah, penyakit degeneratif sistem saraf, perubahan sistem kekebalan tubuh terkait usia, dan kanker.

Anda bisa mendapatkan zinc dari kerang, daging merah, unggas, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Brukner mengatakan bahwa tiram adalah sumber zinc yang sangat baik.

Apa Tanda Tubuh Kelebihan Gula? Berikut 12 Daftarnya..

Apa Tanda Tubuh Kelebihan Gula? – Konsumsi makanan atau minuman tinggi gula bisa berdampak negatif untuk kesehatan tubuh, khususnya pada kadar gula darah dan jantung. Lalu, apa tanda-tanda tubuh kelebihan gula?

Terdapat beberapa tanda tubuh kelebihan gula yang akan di alami, seperti merasa sangat lapar meskipun sudah makan, kelelahan, tekanan darah tinggi, dan kulit berjerawat.

Anda yang mengonsumsi gula secara berlebihan perlu segera membatasi asupan gula, minum air putih lebih banyak, berjalan kaki, dan memilih makanan utuh.

Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri tubuh kelebihan gula dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga : Manfaat Minum Air Kelapa Setiap Hari: 8 Kebaikan untuk Kesehatan

Apa tanda-tanda tubuh kelebihan gula?

Disarikan dari americanmedicalstaffing.org, berikut adalah ciri-ciri tubuh kelebihan gula yang perlu di waspadai

– Perubahan suasana hati

Salah satu studi menunjukkan bahwa konsumsi gula secara berlebihan bisa menyebabkan inflamasi, memperburuk suasana hati, dan meningkatkan gejala depresi.

– Lelah dan lemas

Gula adalah salah satu sumber energi yang cepat di serap oleh tubuh sehingga dalam waktu 30 menit setelah mengonsumsinya akan menyebabkan rasa lapar, lemas, dan lelah.

– Ingin makan yang manis-manis (sugar craving)

Makan atau minum manis secara berlebihan dapat meningkatkan kadar dopamin di dalam otak sehingga akan membuat tubuh ingin mengonsumsinya lagi dan lagi.

– Lapar terus-menerus dan berat badan meningkat

Tubuh akan membakar gula yang di konsumsi dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar.

Selain itu, konsumsi makanan atau minuman manis bisa meningkatkan berat badan, baik pada anak-anak dan orang dewasa.

– Makanan atau minuman terasa tidak manis

Konsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan akan membuat otak terbiasa dengan kadar gula yang tinggi sehingga konsumsi makanan atau minuman lainnya akan terasa kurang manis atau hambar.

– Jerawat dan keriput

Tanda-tanda tubuh kelebihan gula lainnya adalah jerawat dan kulit keriput.

Pasalnya, konsumsi gula berlebih dapat membuat tubuh memproduksi Advanced Glycation End Products (AGEs) yang memicu penuaan dini.

– Tekanan darah tinggi

Salah satu bahaya konsumsi gula berlebihan adalah peningkatan tekanan darah tinggi.

Pasalnya, gula dalam jumlah besar dapat merusak dinding pembuluh darah yang berpengaruh pada tekanan darah.

– Gangguan tidur

Beberapa penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi berlebihan dapat mengganggu siklus tidur dan kualitas tidur.

– Nyeri sendi

Konsumsi gula secara berlebihan dapat memicu inflamasi sistemik sehingga meningkatkan risiko nyeri sendi.

– Gangguan pencernaan

Asupan gula yang terlalu tinggi dapat memperparah gejala gangguan pencernaan, seperti sakit perut, kram, dan diare

– Gigi berlubang

Konsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.

– Sulit berpikir jernih

Sulit berpikir jernih (brain fog) dapat terjadi karena asupan gula berlebih dapat meningkatkan inflamasi di dalam otak sehingga akan berdampak negatif pada fungsi kognitif dan suasana hati.

Asupan makanan dan minuman tinggi gula dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan memicu beberapa kondisi di atas.

Cara mengatasi tubuh kebanyakan gula

Batas konsumsi gula per hari menurut WHO (World Health Organization/ Organisasi Kesehatan Dunia) adalah 10 persen dari asupan energi harian, atau setara dengan 12 sendok teh (50 gram) gula per hari untuk orang dewasa.

Konsumsi gula secara berlebihan bisa di atasi dengan mengubah pola makan dan kebiasaan.

Terdapat beberapa cara mengatasi tubuh kebanyakan gula, yakni : 

– Membatasi asupan gula harian

– Memilih makanan utuh (whole food) yang di buat dengan bahan-bahan segar

– Minum air putih lebih banyak

– Berjalan kaki setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis

– Melakukan kegiatan relaksasi, seperti meditasi dan yoga, untuk menurunkan gula darah tinggi dan mengurangi kecemasan

Dengan memperhatikan apa tanda-tanda tubuh kelebihan gula di atas, anda bisa melakukan tindakan pencegahan dengan segera.

Meskipun konsumsi gula baik untuk tubuh, membatasi asupannya per hari adalah hal yang bijak sehingga kesehatan tubuh bisa tetap terjaga.

Manfaat Minum Air Kelapa Setiap Hari: 8 Kebaikan untuk Kesehatan

Istimewa

Manfaat Minum Air Kelapa, Air kelapa muda bukan hanya menyergarkan, tetapi juga memiliki segudang manfaat kesehatan yang patut kamu ketahui. Dari menghidrasi tubu hingga mendukung kesehatan jantung, minuman alami ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk rutinitas harian kamu. Pasalnya, air kelapa memiliki kandungan kalium dan kalsium yang b aik untuk mendukung fungsi tubuh.

1. Menghidrasi Tubuh Secara Alami

Air kelapa muda kaya akan kalium dan magnesium yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan. Konsumsi air kelapa secara rutin dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan memperbaiki kualitas tidur. Bukan hanya itu, air kelapa juga dapat meningkatkan suasana hati dan mencegah dehidrasi di kutip oleh www.americanmedicalstaffing.org.

2. Meningkatkan Fungsi Ginjal

kandungan antioksidan alami dari air kelapa membantu tubuh membersihkan racun. Dengan meningktkan produksi urine, air kelapa berperan penting dalam menjaga kesehatan ginjal dan mendukung proses detoksifikasi. Minuman ini juga dapat mencegah penumpukan racun yang bisa membebani ginjal.

3. Solusi Alami Untuk Mabuk

Bagi kamu yang merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi alkohol, air kelapa dapat menjadi penyelmat. Kandungan gula darah, sementara elektrolitnya efektif mengatasi mual dan kelelahan akibat mabuk. Minuman ini menjadi alternatif alami yang menyegarkan untuk meredakan gelala mabuk.

4. Mendukung Program Diet Dan Menurunkan Berat Badan

Air kelapa muda bisa menjadi teman diet yang baik. Dengan hanya mengandung sekitar 55 kalori per 200ml, tanpa lemak dan karbohidrat, air kelapa memberikan hidrasi tanpa menambahkan kalori berlebih. Selain itu, sifat diuretiknya membantu mengeluarkan kelabihan cairan tubuh, mendukung penurunan berat badan secara alami.

5. Menurunkan Kolestrol Dan Meningkatkan Kesehatan jantung

kandungan antioksidan dalam air kelapa muda terbukti dapat menurunkan kolesterol tinggi. Dengan menjaga keseimbanga kadar kolestrol dalam tubuh, air kelapa membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan penumpukan plak pada arteri. mengonsumsi air kelapa secara teratur bisa menjadi langkah pencegahan yang baik untuk kesehatan jantung kamu.

6. Mencegah Kram Otot Setelah Berolahraga

Bagi kamu yang aktif berolahraga, air kelapa muda bisa membantu mengatasi kram otot. kandungan kalsium dan mangesium dalam air kelapa berperan dalam mendukung kalsium dan magnesium dalam air kelapa berperan dalam mendukung kesehatan otot dan mempercepat pemulihan setelah latihan. Hal ini menjadikannya pilihan tepat untuk menjaga tubuh tetap bugar setelah aktivitas fisik.


Baca juga: Manfaat Kacang Hijau bagi Kesehatan, Apa Saja?


7. Meningkat Kesehatan Kulit

Manfaat air kelapa hanya baik untuk dikonsumsi, tetapi juga untuk kulit. Kandungan asam laurat dalam air kelapa dapat berfungsi sebagai pengobatan alami untuk jerawat. Selain itu, kamu bisa mengoleskan air kelapa langsung ke kulit sebagai toner alami yang dapat menjaga hidrasi dan kelembapan kulit.

8. Melancarkan Pencernaan

Air kelapa membantu melancarkan pencernaan dan meredakan gangguan pencernaan, seperti nyeri ulu hati dan refluks asam. Kandungan kalium dan magnesium di dalamnya dapat menenangkan saluran pencernaan dan mengurangi iritasi akibat asam lambung sehingga kamu merasa lebih nyaman.

 

Manfaat Kacang Hijau bagi Kesehatan, Apa Saja?

Istimewa

Manfaat Kacang Hijau – Kacang hijau adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang kaya akan manfaat.

Biasanya kacang hijau sering diolah menjadi bubur, di padukan dengan gula dan santan. rasanya yang lezat serta teksturnya yang lembut membuat bubur kacang hijau cukkup banyak di sukai.

Di balik kenikmatannya, kacang hijau mengandung beragam nutrisi yang menyehatkan. Dilansir dari Kementerian Kesehatan, kacang hijau merupakan sumber protein nabati, serat, dan magnesium.

Lantas, apa saja manfaat kacang hijau bagi kesehatan?

Manfaat Kacang Hijau

Kacang hijau menawarkan beragam khasiat bagi kesehatan, di antaranya:

1. Menurunkan Kolesterol

Kacang hijau memiliki kemampuan untuk menurunkan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), di lansir dari Healthline. Manfaat kacang hijau untuk menurunkan kolesterol LDL darah dan melindungi partikel LDL dari paparan radikal bebas.

Sebuah tinjauan terhadap 26 penelitian juga menemukan bahwa mengonsumsi sekitar 130 gram legum seperti kacang hijau secara signifikan menurunkan kolesterol jahat.

Kolesterol yang menumpuk di dalam tubuh dapat berbahaya dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Melancarkan Pencernaan

Kacang hijau mengandung jenis serat larut yang disebut pektin. Serat jenis ini membantu menjaga kesehatan usus dengan mempercepat pergerakan makanan. Kacang ini juga mengandung pati tahan yang bekerja sama dengan serat larut untuk membantu pertumbuhan bakteri usus yang sehat.

Selain itu, karbohidrat dalam kacang hijau juga lebih di cerna di bandingkan kacang-kacangan lainnya sehingga tidak menyebabkan perut kembung saat di konsumsi.

3. Mengurangi Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah masalah kesehatan yang serius karena dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Namun, mengonsumsi kacang hijau bisa membantu mengatasi hipertensi karena mengadung magnesium dan serat.

Dua nutrisi tersebut telah lama di kaitkan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi.

Baca juga artikel lainnya di sini https://www.americanmedicalstaffing.org/

4. Mencegah Penyakit Kronis

Kacang hijau mengandung banyak antioksidan, di antaranya asam fenolik, flavonoid, dan asam sinamat. Nah, antioksidan ini lah yang bisa membantu mencegah tubuh terkena berbagai penyakit kronis. Sebab, zat ini dapat menetralkan radikal bebas, molekul yang berpotensi berbahaya.

Menurut sebuah penelitian, jumlah radikal bebas yang tinggi di kaitkan dengan penyakit kronis, peradangan, penyakit jantung, kanker, dan lainnya.

5. Menstabilkan Gula Darah

Kacang hijau dapat membantu menjaga kadar gula darah karena kandungan serat dan proteinnya yang tinggi dapat memperlambat pelepasan gula ke dalam aliran darah. Bahkan, antioksidan dalam kacang hijau, yaitu vitexin dan isovitexin dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu insulin bekerja lebih efektif.

Namun, penderita diabetes tetap harus waspada saat menognsumsi olahan kacang hijau, karena biasanya mengandung pemanis tambahan. Itulah manfaat kacang hijau bagi kesehatan. Perlu di ingat, setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap kacang hijau, tergantung dari jumlah dan cara mengolahnya.

Bagi anda yang memiliki riwayat penyakit tertenut, sangat di anjurkan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

11 Buah yang Tidak Memicu Lonjakan Gula Darah

11 Buah yang Tidak Memicu – Lonjakan gula darah perlu di hindari terutama oleh penderita diabetes atau pradiabetes.

Gangguan mata, saraf, ginjal, dan penyakit kardiovaskular adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi dampak buruk apabila lonjakan gula darah di biarkan terus-menerus.

Mengonsumsi buah-buahan tertentu bisa membantu mencegah lonjakan gula darah.

Secara alami hampir semua buah mengandung gula, tetapi ada di antaranya yang lebih tidak mungkin memicu lonjakan gula darah. https://www.americanmedicalstaffing.org/

Lalu, apa buah yang direkomendasikan untuk mencegah lonjakan gula darah?

Buah yang tidak memicu lonjakan gula darah

Buah yang di rekomendasikan untuk mencegah lonjakan gula darah adalah buah-buahan yang rendah indeks glikemik.

Buah-buahan dengan indeks glikemik rendah rasanya manis tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.

Mengutip Very Well Health, sebagian besar buah secara alami memiliki indeks glikemik rendah karena mengandung fruktosa dan serat.

Indeks glikemik merupakan alat ukur yang memberikan skor makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut memengaruhi kadar gula darah.

Indeks glikemik rendah ditunjukkan dengan skor 1-55, sedang 56-69, dan tinggi 70 ke atas.

– Jambu Biji

Jambu biji memiliki indeks glikemik yang termasuk sangat rendah yaitu 12.

Buah ini kaya serat yang membantu memperlambat penyerapan gula dan mencegah lonjakan glukosa.

Serat juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, yang penting bagi penderita diabetes.

Merujuk database Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), jambu biji 165 gram mengandung serat sebanyak 8,9 gram.

– Ceri

Indeks glikemik buah ceri segar adalah 22 dengan kandungan serat sebanyak 3 gram per 138 gram.

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang minum 40 ml jus ceri asam selama enam minggu mengalami penurunan kadar hemoglobin A1C (HbA1c).

HbA1c adalah tes darah yang mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan.

– Blackberry

Blackberry termasuk buah yang paling sehat untuk penderita diabetes.

Buah ini memiliki indeks glikemik rendah sebesar 25 dengan kadar serat yang hampir 8 gram dalam 144 gram.

Dalam porsi yang sama, blackberry juga rendah gula yaitu hanya 7 gram.

Selain itu, buah ini kaya antioksidan yang bisa melawan peradangan.

– Jeruk limau gedang

Jeruk limau gedang memiliki indeks glikemik rendah sama seperti blackberry, yaitu 25.

Dalam 128 gram buah jeruk limau gedang, mengandung serat sebanyak 1 gram.

Namun, buah ini kaya vitamin C yang banyak yaitu 44 miligram (mg), memenuhi sekitar 50 persen kebutuhan harian.

Vitamin ini memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang bermanfaat mengontrol gula darah.

– Aprikot

Aprikot adalah buah dengan indeks glikemik rendah sebesar 34.

Satu buah aprikot (38 gram) hanya mengandung 17 kalori dan 4 gram karbohidrat (hampir 1 gram di antaranya ada serat).

Makan buah aprikot tidak memicu lonjakan gula darah karena juga mengandung antioksidan polifenol.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.

– Persik

Indeks glikemik buah persik adalah 35

Satu buah persik berkurangan sedang (130 gram) mengandung sekitar 2 gram serat.

Seperti halnya aprikot, buah ini juga mengandung polifenol.

– Buah plum

Indeks glikemik buah plum termasuk rendah yaitu 35.

Meskipun hanya mengandung sekitar 1 gram serat per buah, buah plum sangat rendah kalori dan karbohidrat.

Satu buah plum (66 gram) hanya mengandung 30 kalori dan sekitar 8 gram karbohidrat.

– Apel

Apel merupakan buah dengan indeks glikemik 36.

Buah ini kaya akan serat. Dalam 200 gram buah apel, mengandung hampir 5 gram serat.

Apel juga merupakan buah sumber vitamin C yang memiliki sifat antioksidan.

– Pir

Indeks glikemik buah pir adalah 38.

Meski indeks glikemiknya lebih tinggi daripada apel, kandungan seratnya sekitar 6 gram per 178 gram (satu buah ukuran sedang).

Kandungan serat yang tinggi dalam buah pir akan membantu menstabilkan gula darah lebih baik, sehingga tidak memicu lonjakan.

– Stroberi

Buah stroberi memiliki indeks glikemik rendah yaitu 40.

Satu cangkir buah stroberi (152 gram) memiliki kandungan gula kurang dari 8 gram dan serat 3 gram.

Buah ini bermanfaat untuk penderita diabetes atau pradiabetes juga karena kaya akan vitamin C. Bahkan, kandungannya lebih tinggi daripada buah jeruk.

Sebanyak 152 gram buah ini mengandung 98 mg vitamin C, yang lebih dari 100 persen yang direkomendasikan harian.

– Jeruk

Buah jeruk juga memiliki indeks glikemik rendah yaitu 47.

Satu buah jeruk pusar (140 gram) mengandung serat hampir 3 gram.

Jeruk juga buah sumber vitamin C yang populer. Satu buahnya mengandung 82,7 mg.

Manfaat buah jeruk yang tidak memicu lonjakan gula darah bisa diperoleh secara optimal jika dikonsumsi dalam bentuk buah segar utuh, tidak dalam bentuk jus.

Anda bisa mengoptimalkan upaya untuk mencegah lonjakan gula darah dengan mengkombinasikan buah-buahan di atas dengan makanan sumber protein.