Kenali Perbedaan HMPV dan Flu Biasa, Ini Ciri-cirinya Menurut Dokter

Kenali Perbedaan HMPV

Kenali Perbedaan HMPV – Banyak orang menganggap semua batuk, pilek, dan demam adalah gejala flu biasa. Padahal, diam-diam bisa jadi tubuh sedang diserang oleh virus berbahaya bernama HMPV atau Human Metapneumovirus. Virus ini bukan pemain baru, tetapi masih asing di telinga masyarakat awam. Karena gejalanya mirip flu, HMPV sering kali tak terdeteksi hingga kondisinya memburuk, terutama pada anak kecil, lansia, dan orang dengan imunitas rendah.

Dokter paru dan spesialis penyakit infeksi kini mewanti-wanti soal pentingnya mengenali perbedaan HMPV dengan flu biasa. Pasalnya, keterlambatan diagnosis bisa berdampak fatal, terutama jika pasien mengalami komplikasi pada saluran pernapasan. Bukan sekadar pilek musiman, HMPV bisa memicu pneumonia berat hingga gagal napas jika tak di tangani cepat.


Gejala Awal yang Menipu

Menurut dr. Astrid Larasati, Sp.P, HMPV menyerang saluran pernapasan atas dan bawah dengan cara yang sangat mirip flu. Gejala awalnya antara lain demam ringan, batuk kering, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, dan rasa lelah. Namun, yang membedakan HMPV dengan flu biasa adalah progresivitas gejalanya. Dalam dua sampai tiga hari, pasien HMPV bisa mengalami sesak napas, napas berbunyi (wheezing), hingga batuk berdahak yang semakin parah.

Flu biasa biasanya akan mereda dalam waktu 5 sampai 7 hari dengan istirahat dan perawatan ringan. Namun pada HMPV, kondisi bisa memburuk dalam waktu singkat, terutama pada bayi dan lansia. “HMPV memiliki karakteristik infeksi yang lebih agresif, terutama di paru-paru. Bila pasien mengalami batuk yang memburuk di sertai sesak dalam waktu cepat, ini bukan sekadar flu,” tegas dr. Astrid.

Baca juga : Kenapa MPASI Dimulai dari 6 Bulan? Ini Penjelasan Dokter


Perjalanan Virus yang Tak Bisa Diremehkan

HMPV menyebar melalui droplet, sama seperti flu, dan umumnya meningkat kasusnya saat musim hujan atau transisi musim. Anak-anak usia di bawah 2 tahun adalah kelompok paling rentan karena sistem imun mereka belum matang. Beberapa kasus di rumah sakit menunjukkan bayi dengan infeksi HMPV mengalami penurunan saturasi oksigen drastis dan harus di rawat di ICU.

Perjalanan penyakitnya kerap mengecoh. Hari pertama sampai ketiga bisa terlihat seperti batuk pilek biasa, namun di hari keempat atau kelima, pasien bisa tiba-tiba mengalami napas cepat, lemah, dan tidak nafsu makan. Pada dewasa, HMPV sering kali muncul dengan gejala ringan tetapi bisa menjadi berat jika ada riwayat asma, penyakit jantung, atau gangguan paru.


Diagnosis Hanya Bisa Lewat Tes Khusus

Masalah terbesar dari penyebaran HMPV adalah sulitnya diagnosis awal. Karena gejalanya meniru flu biasa atau RSV (Respiratory Syncytial Virus), di perlukan tes PCR atau swab nasofaring untuk memastikan infeksi HMPV. Sayangnya, tes ini belum umum di lakukan di banyak fasilitas kesehatan dasar, membuat banyak kasus tidak terdeteksi dan berkembang menjadi komplikasi serius.

“Pasien datang ke Puskesmas mengeluh batuk dan demam, lalu di beri obat flu biasa. Padahal, jika itu HMPV, kita kehilangan waktu emas untuk intervensi lebih dini,” kata dr. Dimas Raditya, seorang dokter umum di Jakarta Selatan. Ia menekankan pentingnya edukasi dan kesiagaan tenaga medis untuk mencurigai HMPV bila pasien tidak membaik dalam dua hari.


Pencegahan, Bukan Sekadar Masker

Hingga saat ini belum ada vaksin spesifik untuk HMPV. Maka, langkah pencegahan menjadi satu-satunya tameng utama. Masyarakat di imbau untuk tetap menggunakan masker saat flu, mencuci tangan secara rutin, dan tidak membawa anak-anak ke tempat ramai jika sedang demam atau batuk. Ventilasi ruangan juga harus di perhatikan karena virus ini bisa bertahan di udara lembap dan ruangan tertutup.

Orang tua wajib curiga jika anak mengalami demam tinggi lebih dari tiga hari, di sertai batuk hebat dan kesulitan bernapas. Jangan anggap enteng dengan asumsi “hanya flu”. Karena bisa saja yang menyerang tubuh adalah HMPV, si peniru flu yang menyimpan ancaman dalam diam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *