Kenapa MPASI Dimulai dari 6 Bulan? Ini Penjelasan Dokter

Kenapa MPASI – Siapa bilang bayi cukup hanya dengan ASI selama setahun penuh? Banyak orang tua masih terjebak dalam mitos bahwa semakin lama hanya memberikan ASI, semakin baik. Padahal, faktanya tidak sesederhana itu. Di balik keputusan medis untuk memulai MPASI (Makanan Pendamping ASI) pada usia 6 bulan, ada penjelasan ilmiah dan fakta biologis yang tidak boleh di anggap enteng. Yuk, kupas tuntas alasan kenapa MPASI harus di mulai tepat waktu—bukan lebih cepat, bukan juga lebih lambat.

Perkembangan Organ Pencernaan yang Tidak Bisa Di abaikan

Pada usia di bawah 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum cukup matang untuk menerima makanan padat. Lapisan ususnya masih sangat sensitif dan belum memiliki enzim yang cukup untuk memecah nutrisi kompleks dari makanan selain ASI. Jika MPASI di berikan terlalu dini, risiko gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, hingga alergi makanan akan meningkat drastis. Sebaliknya, jika terlambat, risiko malnutrisi dan keterlambatan tumbuh kembang pun mengintai.

Menurut para dokter spesialis anak, pada usia 6 bulanlah usus bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk mencerna makanan padat. Hal ini di tandai dengan refleks menjulurkan lidah yang mulai hilang, kemampuan duduk dengan sedikit bantuan, serta ketertarikan terhadap makanan di sekitarnya.

ASI Tidak Lagi Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

ASI memang makanan terbaik selama 6 bulan pertama kehidupan. Tapi jangan salah, setelah usia tersebut, kandungan zat besi dan energi dalam ASI tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan bayi yang tumbuh sangat cepat. Bayi membutuhkan sumber zat besi tambahan untuk mendukung perkembangan otaknya. Jika di biarkan tanpa MPASI, bayi rentan mengalami anemia defisiensi besi—dan ini bukan hal sepele!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan tegas merekomendasikan pemberian MPASI di mulai sejak bayi berusia 6 bulan. Ini bukan tanpa alasan. Mereka melihat langsung dampak buruk dari keterlambatan MPASI terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak.

Baca juga: https://www.americanmedicalstaffing.org/

Bahaya Jika Terlambat Memulai MPASI

Menunda MPASI lebih dari usia 6 bulan bisa membawa konsekuensi serius. Selain kekurangan zat gizi mikro penting, bayi juga bisa mengalami keterlambatan dalam perkembangan oral motorik. Bayi akan kesulitan belajar mengunyah, mengenal tekstur, dan mengoordinasikan gerakan makan. Dan jangan lupa—nafsu makan pun bisa terganggu karena keterlambatan ini menciptakan ‘zona nyaman’ yang terlalu lama dengan ASI saja.

Lebih parah lagi, bayi bisa kehilangan masa-masa emas pengenalan makanan. Ini di kenal sebagai “window of opportunity,” di mana bayi seharusnya mulai belajar mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan. Jika di lewatkan, risiko menjadi picky eater di kemudian hari akan meningkat tajam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *